Monday 26 September 2011

Kedip Matahari di Pagi hari

Pagi indah nan alunan sepi..
Deru angin tersayup dalam dekat telinga...
Dan semangat mengebu-gebu dalam langkat perjalan..

Matahari pun tersenyum...
Seakan mereka juga ikut bergembira bersama kita,,,,


Kepakan sayap burung hitam dan biru
Mengantarkan kita pada sebuah gubuk untuk sebuah relaksasi....


Jiwa terbakar semangat,
Arus jiwa semangat untuk berubah dan bermanfaat
untuk Menuju Menjadi Generasi Rabbani


Langkah kecil, tertatap rapi
Rapihkan barisan untuk suatu pencetak goal kedalam gawang...
Bak sebuah penyerang dengan seorang manajer pelatih....


Alunan burung bernyanyi pun tersirat telinga
Kodok kecil pun melompat
Menyambut pemuda-pemudi yang selalu bersemangat,,


Jadilah sebuah Apel yang terus menerus dalam tahap proses pematangan,.
Jadilah sebuah Duren yang selalu menjaga hati dan isinya,
Jemput bola dan lakukanlah untuk mencetak Hatrik dalam bola...

^_^...









cc : BM



Monday 19 September 2011

Do`a Rintihan Malam (ibu)

Hari ketika hari libur
Saat dimana belum ada kegiatan yang padat, karena masih dalam kampung halaman. Ya kampung halaman adalah dimana kita dilahirkan dan bisa berkumpul saat tertentu saja. Dan kalaupun semuanya bisa berkumpul dan tidak ada banyak aktifitas kerjaannya.

Hari semakin siang, dan ketika siang menjelang sore dan sorepun berganti malam, Tidak ada kegiatan yang penuh berarti, serasa badan semakin capek dengan berdiam diri tanpa ada kegiatan...

Dan karena malam pun, karena tidak ada kegiatan, maka lekas langsung tidur dengan terbaring disebuah sofa.

Karena tidur terlalu cepat, maka yang lain masih melakukan kegiatan dengan sendirinya.

Saat penghujung malam purnama tidak berganti, ketika cahaya rembulan bisa menemani cahaya gelap yang disekitar alam, maka seolah semuanya tertuju pada sang rembulan.

Sayu sendu, suara angin yang masuk kegubuk kami, seolah semakin menyenyakan tidur kami, namun ketika itu seperti ada suara tangisan malam,

tersendu-sendu, mendengung, bergumam, semakin didengarkan.
Dan tidak terbangun dari tempat tidur hanya mendengarkan dalam rintihan bantal guling..

Semakin lama semkin terus tersendu-sendu...... dan semakin mendengarkan jauh lebih dalam.
Dan ketika suara itu pun dilantarkan, namun tidak di lantangkan seraya berucap " jadikahlah Anak-anak kami orang-orang yang sholeh dan shalehah, bisa berbuat untuk agama, negara dan banyak orang. Jadikanlah merekan anak-anak yang selalu mudah dalam segala urusannya. Jadikanlah mereka selalu akan mengingat akan kebesaran-Mu dengan penuh syukur."

Semakin mendengarkan dan semakin akan terheran. ini suara tangisan siapa...

" itulah suara tangisan malam seorang ibu " seraya berdoa agar kelak juga semuanya sudah besar mereka menjadi sukses dunia dan akhirat.

Tidak akan pernah tahu, ketika kita tidak berada disamping ibu, tidak akan pernah tahu dalam sebuah kegiatan malam seorang yang selalu berdoa untuk sebuah keluarga yang ingin merasakan kehangatan keluarga....


Kutipan dari cerita pendek "Rintihan malam".

Tuesday 6 September 2011

Asal

Coba nulis lagi... hehe
dah lama gak nulis lagi...
Hari ini sebenarnya lemes banget, fisik ngdrop, lagi bnyak pikiran dan penyakit kumat lagi...
tapi gak pp.. harus tetap semangat....


Awalnya pusing nie kepala,,, pusiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing banget.
Tapi liat komentar,status dan searching mengenai dunia pendidikan.... jadi semangaka lagi (loh... jualan semangka bang).. semangat maksudnya kaka..... hehe

walaupun terakhir...
melihat dari memperhatikan dan menimbang... (1 kg jeruk berapa bang??) saya gak jualan jeruk bang..
rasanya ingin mencapai puncak paling tinggi...

maksudnya ... tingkat pendidikan lebih tinggi lagi gto...

semoga bisa sampe pencapaian..

beranilah bermimpi besar...
karena orang besar mempunyai mimpi yang besar pula....